Jumat, 20 Agustus 2010

Mengatur Waktu


saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:

1. Menyusun Rencana

Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.

Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.

Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.

Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.

2. Fokus

Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus.

Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.

3. Hindari Interupsi

Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
  • Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
  • Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda. Apabila Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang tapi juga boss Anda. Hidup Anda lebih mudah dan stress pun berkurang...

Guard

Sehat dengan Meditasi Mendengar kata meditasi, mungkin Anda terbayang para pendeta yang duduk diam di kuil atau dalam goa di gunung. Memang tidak salah, mereka semua adalah para pelaku meditasi, namun untuk bermeditasi Anda tidak harus seperti mereka meningggalkan rumah lalu masuk hutan atau naik ke gunung. Kecuali Anda hendak jadi pendeta, tentunya. Anda boleh berpendapat bahwa meditasi adalah sesuatu yang tidak logis. Bila sekedar pikiran tenang, mungkin Anda berpikir untuk rekreasi atau tidur. Tapi bila Anda benar-benar terpojok, stress, gelisah, atau Anda mengalami gejala mudah lupa, mudah marah, tak terkontrol, tidak dapat tidur, mimpi buruk, serasa akan gila sedangkan Anda belum tahu bagaimana cara mengatasinya, maka cobalah meditasi!!

Tidak ada kata terlambat memulai meditasi, tapi untuk tetap sehat kenapa mesti menunggu sakit? Pikiran tenang, badan sehat, awet muda, bukanlah sebuah mimpi bagi pelaku meditasi.

Seorang ibu menceritakan, “Suami saya pergi. Saya tertekan, putus asa…lalu saya belajar meditasi…sekarang saya sehat, berat saya jadi ideal, kulit bertambah halus, pikiran tenang…benci dan marah saya hilang. Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan.”
Selain, menjadi semakin cantik, pandangan lembut, dan bibir cenderung senyum, tak sedikit pelaku meditasi  yang mengalami peremajaan kembali tubuh mereka. Semua ini merupakan sebagian kecil yang dapat dicapai dengan meditasi.
Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa meditasi dapat merapikan pikiran yang berantakan sehingga menjadi sarana yang efektif untuk mengatasi stress dan menurunkan resiko berbagai penyakit. Bermeditasi sekitar 15 menit sehari dapat membuat otak beristirahat setara dengan tidur nyenyak beberapa jam. Semakin  sering Anda bermeditasi semakin banyak pula manfaat yang didapat.
Apa itu meditasi ?
Dalam bahasa sansekerta meditasi diistilahkan dengan kata bavana atau seringkali juga disebut samadhi. Secara bahasa meditasi berarti merenung. Merenung bukan berarti melamun, juga bukan berarti berpikir. Upaya dalam meditasi  seperti upaya untuk mengheningkan cipta, yaitu membuat pikiran diam, berhenti dari aktifitasnya.
Dengan adanya berbedaan geografis dan tradisi yang menjadi latar belakang para guru terdahulu, maka saat ini banyak dikenal pula berbagai ragam meditasi seperti meditasi tao, meditasi zen, meditasi yoga, meditasi qi gong dan sebagainya. 
Semua ragam meditasi pada dasar-nya memiliki kesamaan yaitu upaya memfokuskan pikiran. Pemfokusan merupakan cara membuat pikiran menjadi diam.

Tujuan Meditasi
Kemampuan supernormal (sakti) bukanlah tujuan meditasi. Memang banyak kemampuan supernormal dapat diperoleh dengan meditasi. Tapi bukan itu tujuan utama meditasi.Tujuan utama meditasi adalah membuat pikiran menjadi diam, tenang, damai. Dengan pikiran yang tenang seluruh sistem tubuh pun akan menjadi lancar dan organ-organ tubuh dapat bekerja  dengan optimal.

Cara Meditasi Sederhana
Meditasi bisa dilakukan dengan duduk maupun berdiri, namun usahakan punggung Anda tegak.  Pejamkan mata, hirup dan hembuskan udara perlahan-lahan sampai diri Anda merasa rileks, kemudian bernapaslah secara normal. Sebaiknya gunakan pernapasan diafragma yaitu waktu tarik napas kembungkan perut, lepas napas kempiskan perut.
Tekuk lidah Anda ke langit-langit mulut. Letakkan kedua tangan pada posisi yang nyaman. Rilekskan seluruh tubuh Anda. (Rileksasi adalah kunci penting untuk konsentrasi).
Fokuskan perhatian Anda pada keluar masuknya napas, hanya memperhatikan saja tanpa harus berusaha untuk mengendalikannya. Jika muncul pikiran dan perasaan lain, perhatikan saja secara pasif. Namun secara perlahan alihkan kembali perhatian Anda pada napas. Pertahankan kondisi ini selama Anda mampu. Apabila muncul kembali pikiran dan perasaan lain, perhatikan saja lagi secara pasif. Kemudian secara perlahan alihkan kembali perhatian Anda pada napas. Lama kelamaan waktu untuk memperhatikan keluar masuknya napas akan lebih lama dari munculnya pikiran atau perasaan lain. Untuk membantu memfokuskan pikiran, Anda bisa menggunakan mantra. Mantra yang paling baik adalah dengan menyebut nama Tuhan. Pilihlah nama Tuhan yang Anda sukai, makin pendek makin baik.Sesudah menentukan mantra yang Anda sukai, gunakan terus mantra itu setiap Anda ingin bermeditasi. Selain itu Anda bisa menggunakan musik yang lembut untuk membantu rileksasi. Selamat mencoba..(*)

The Guardian